Selamat Datang di d'Green Farm (Belajar Beternak Kambing Peranakan Ettawa)

Susu FaDeRa


Susu Kambing Segar dan Murni adalah Minuman Yang Kaya Nutrisi
Berdasarkan kesimpulan dari beberapa referensi, bahwa susu kambing memiliki kandungan mineral yang sempurna dan sangat bermanfaat untuk memperbaiki system jaringan tubuh manusia diantaranya :
a. Mengandung Zincum (Zn) pembentuk system kekebalan tubuh
b. Mineral Alkaline baik untuk penderita Maag Kronis.
c. Zat Flourin serta betakasein baik bagi penderita Bronchitis, Asma, TBC, Pneumonia.
d. Kandungan A2-betakasein dan Asam Amino Esensial pembentuk Insulin berguna bagi penderita diabetes
e. Cynokobalamin pembentu zat Hb bagi penderita Demam berdarah, Anemia, Thalasemia
f. Kalium (K) berguna bagi penderita Arteriosclerosis, Tekanan Darah Tinggi maupun Darah Rendah
g. Enzim Xanthine Oxydase dan niasin (Vit B3) berfungsi mengatasi sel Kanker/Tumor dan mengurangi efek toksis kemoterapi
h. Kandungan Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan mencegah Osteoporosis
i. Kandungan MCTnya (Medium Chain Trygliseride) berguna bagi program Dietary dan penyembuhan akibat stroke
j. Kaya dengan lactoglobulin penahan protein penyebab alergi
k. Tingkat keasaman yang menyerupai kulit dapat melembabkan dan mempercantik kulit
l. Mengandung mineral, belerang metionin, riboflavin (Vit B2) dan B3 yang menumbuhkembangkan sel otak serta system saraf bagi kecerdasan anak.
m. Riboflavin (Vit B2) bermanfaat menurunkan frekuensi serangan migrain
n. Lactoferrin (LF), lactoperoxidase, lysozyme dan peptide dapat meningkatkan aktivitas CD4 dan sel T sebagai pembentuk system kekebalan tubuh bagi penderita infeksi virus HIV
Dikutip dari dr. Zen Djaja MD, Praktisi pengobatan herbal dan dr. Imelda Margaretha, Healt Consultan PT Diamond Interest International.
SUSU merupakan minuman yang mempunyai kandungan gizi tinggi dan baik untuk kesehatan. Konsumsi susu setiap hari membantu pertumbuhan. Meski belum terlalu familiar, namun kandungan fluorine dan protein tinggi pada susu kambing, membuat susu ini banyak diminati keluarga Indonesia. Bahkan, sebagian orang menyukai susu kambing karena teksturnya.
Kandungan fluorine yang terdapat pada susu kambing berkisar antara 10 sampai 100 kali lebih besar dibandingkan susu sapi. Kandungan fluorine bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh.
Sehingga, bisa membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung, menyembuhkan reaksi-reaksi alergi pada kulit, saluran napas dan pencernaan. Selain itu, kandungan gizi di dalam susu kambing bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing pun biasanya dikonsumsi sekadarnya saja, atau lebih karena susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Susu kambing rata-rata banyak dikonsumsi di Timur Tengah sejak 7000 SM. Padahal, susu kambing memiliki protein terbaik setelah telur dan hampir setara dengan ASI. Susu kambing terbaik adalah susu yang segar (raw goat milk).
Berdasarkan beberapa studi menunjukkan, susu kambing mengurangi terjadinya alergi. Susu ini juga lebih mudah dicerna daripada pilihan susu lainnya. Satu cangkir susu kambing memiliki kandungan sekira 170 kalori, 10 gram lemak, dan 27 miligram kolesterol. Demikian seperti okezone kutip dari Shape, Jumat (15/1/2010)
Kendati susu kambing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun proses memasak yang kurang tepat dapat merusak kandungan mineral yang berkhasiat sebagai antiseptik dan pelindung jaringan paru-paru. Namun dengan pengolahan yang baik, susu kambing dapat dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti yoghurt dan keju.
(nsa)
disadur dari okezone

Kelebihan Susu Kambing
Susu kambing dilaporkan telah banyak digunakan sebagai susu pengganti susu sapi ataupun bahan pembuatan makanan bagi bayi-bayi yang alergi terhadap susu sapi. Alergi pada saluran pencernakan bayi dilaporkan dapat berangsur-angsur disembuhkan setelah diberi susu kambing.

Dilaporkan bahwa sekitar 40 persen pasien yang alergi terhadap protein susu sapi memiliki toleransi yang baik terhadap susu kambing. Pasien tersebut kemungkinan besar sensitif terhadap lactoglobulin yang terkandung pada susu bangsa sapi tertentu.Diduga protein susu (-lactogloglobulin yang paling bertanggung jawab terhadap kejadian alergi protein susu.Susu kedelai sering pula digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi.


Walaupun demikian, masih terdapat sekitar 20 persen-50 persen dari bayi-bayi yang diteliti memperlihatkan gejala tidak toleran terhadap susu kedelai. Oleh sebab itu, susu kambing bubuk lebih direkomendasikan untuk susu bayi. Panas yang digunakan selama proses pengolahan susu mengurangi reaksi alergi. Denaturasi panas merubah struktur dasar protein dengan cara menurunkan tingkatan alerginya.

Susu kambing mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek dan sedang(C4:0-C12:0) jika dibandingkan dengan susu sapi. Perbedaan ini diduga menyebabkan susu kambing lebih mudah dicerna. Ukuran butiran lemak susu kambing lebih kecil jika dibandingkan dengan susu sapi atau susu lainnya.

Sebagai gambaran ukuran butiran lemak susu kambing, sapi, kerbau, dan domba bertutur-turut adalah: 3,49, 4,55, 5,92, dan 3,30 mm.

Dari hasil penelitian Mack pada tahun 1953 disimpulkan bahwa kelompok anak yang diberi susu kambing memiliki bobot badan, mineralisasi kerangka, kepadatan tulang, vitamin A plasma darah, kalsium, tiamin, riboflavin, niacin, dan konsentrasi hemogloninnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok anak yang diberi susu sapi. Disamping itu, susu kambing memiliki kapasitas bufer yang lebih baik, sehingga bermanfaat bagi penderita gangguan pencernaan.

Kandungan folic acid dan Vitamin B12 yang rendah merupakan kelemahan susu kambing. Selain kelemahan ini, susu kambing dapat dikatakan merupakan makanan yang sempurna. Komposisi dan struktur lemak susu kambing dan sapi memiliki perbedaan. Butiran lemak susu kambing berukuran 2 mikrometer, sementara lemak susu sapi berukuran 2,5 - 3,5 mikrometer.

Dengan ukuran lemak lebih kecil, susu kambing lebih cepat terdispersi dan campurannya lebih homogen (merata). Susu sapi dibuat homogen dengan perlakuan mekanis. hal itu menyebabkan ikatan lemak susu sapi dipecahkan dan enzim yang terikat di dalamnya, oksida santin (xanthine oxidase) memasuki dinding pembuluh darah dan ikut dalam aliran darah. Enzim itu dapat memengaruhi jantung dan saluran arteri.

Akibatnya, tubuh dirangsang melepaskan kolesterol ke dalam darah sebagai bentuk pertahanan terhadap materi lemak. Kejadian itu dapat menyebabkan arteriosklerosis (pengapuran pembuluh nadi). Akan lain kejadiannya jika susu sapi tetap dalam kondisi alami yaitu tidak homogen (unhomogenized). Dengan demikian enzim oksida santin tidak terurai dan dikeluarkan dari tubuh tanpa diserap.

Perbedaan lain adalah susu sapi memiliki banyak lemak dengan rantai asam lemak pendek. Lantas kandungan eter gliserol (glycerol ethers) pada susu kambing jauh lebih banyak dibandingkan susu sapi. Kandungan unsur itu sangat bermanfat bagi bayi dibandingkan susu formula asal sapi.


Susu kambing juga mengandung lebih sedikit asam orotic yang akan berpengaruh baik bagi pencegahan sindrom pelemakan hati. Baik susu sapi dan susu kambing memiliki tingkat keasaman dengan pH antara 6,4 - 6,7. Kandungan protein susu kambing dan sapi relatif sama, meski unsur (alfa-s-1-) kasein pada susu sapi tidak ada pada susu kambing. Sementara vitamin A susu kambing lebih banyak, demikian pula dengan Vitamin B, terutama riboflavin dan niacin, meski harus diakui kandungan vitamin B6 dan B12 pada susu sapi jauh lebih banyak. Susu kambing juga kaya kandungan mineral, kalsium, potasium, magnesium, fosfor, klorin dan mangan. Kandungan unsur sodium, besi, sulfur, seng dan molibdenum lebih rendah.

Kandungan enzim ribonuklease, alkaline phosphatase, lipase dan xanthine oxidase pada susu kambing juga lebih rendah.

Memang, susu kambing tidak akan pernah menggantikan kesuksesan komersial susu sapi. Tapi susu kambing sangat bermanfaat sebagai pangan alternatif pada anak-anak, penderita sakit karena sifatnya mudah dicerna.

Susu kambing juga bisa diolah menjadi berbagai produk, mulai dari minuman, makanan hingga kosmetika. Campuran susu kambing, minyak olive, kelapa, kedelai, bubuk cokelat dan sodium hidroksida merupakan bahan sabun yang lembut, sekaligus menjaga kelembaban kulit.

Susu kambing juga menjadi bahan pembuatan cairan pelembab (lotion), lipstik dan garam untuk mandi.

Dibandingkan sabun biasa yang menyebabkan kulit kering, susu kambing yang diproses menjadi sabun secara manual pada suhu dingin bisa mempertahan kandungan alami gliserin yang baik bagi kulit. Bagi penderita eksim, jerawat atau kulit peka, sabun dari bahan susu kambing bisa membantu mengatasi persoalannya.


Dr Ir Ronny Rachman Noor MRur Sc Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

disadur dari : Bayi Kita